Label

Minggu, 23 Oktober 2011

family pain " sepesial love"

aku mau ceritain perjalanan cinta eoni hyung aku... dulu ah.....

yang pertama cerita cinta paling ku suka yaitu.......

jeng...jeng..jeng.......

yoon eun hye dan joo ji hoon

mulei ceritanya....

masa lalu saat mereka masih sma

eun hye sebagai gadis periang disekolahnya sangat terkenal sebagai gadis yang pintar berprestasi dan periang.

#ceritanya agak mirip princess hours tapi bedanya jauh....#. waktu itu ka eun hye baru keluar dari kelas seni rupa, dan kebetulan materi yang diajarkan adalah seni tembikar.

eun hye yang bercerita

aku berjalan menuruni tangga dengan baju seragam yang ditutupi celemek hitam yang penuh dengan bekas tahan liat, dan seember air kotor. aku bermaksud untuk membuang air itu kebawah.. tapi belum sempat aku dilantai bawah.

"bruk" aku tak sengaja menubruk seseorang yang lebih tinggi dariku, dan sayangnya air itu sedikit tumpah mengenai sepatu dan celananya. " aigoo,...... do jinja....." ucap orang itu yang terdengar seperti suara seorang lelaki. saat aku menjatuhkan pandangan ku ke arah suara itu. " aigoo.... " serontak aku kaget dan mundur beberapa langkah dari tempatku berdiri. " mianhe...mianhe....." aku berbicara sambil membungkukan punggungku " ashiii...... " dia hanya membalas dengan ucapan tak jelas dan pergi menjauh. " ji hoonshi...... jeongmale mianhe....." ucapku saat dia ada di belakangku. terdengar langkahnya terhenti setelah aku berbicara. " mwo....? ji hoonshi...?" dia berkata sambil mengembalikan langkahnya ketempat semula dan dapat melihat wajahku dengan baik. " wae....? itu namamukan.....?" jawab ku singkat sambil meneruskanlangkahku menuruni anak tangga. dia mengikutiku dari belakang " apakau tidak tau aku siapa....?" tanaynya sambil terus mengikutiku. " arra.... kunde, apa aku harus memanggilmu chonan...?, teja...? atau mama...? apa kau fikir kau beda dengan aku hanya karna kau seorang pangeran...? wakeup boy, ini sekolah....?" ucapku masih berjalan menuruni anak tangga. aku berjalan sampai ke gudah penyimpana tapi dia masih mengikutiku.

" ya,... sebenarnya kau kenapa, bisakah kau berhenti mengikutiku, tidakah kau lihat orang-orang memperhatikan aku...?, dan lihat itu teman-temanmu para namja manja....... kau bisa kesana, dan membiarkan aku untuk sendiri." aku berbicara panjang lebar padanya. tapi dia hanya diam sambil terus melihatku dengan tatapan aneh. "ya.. sekarang... pergi....." aku berteriak lebih keras, semua pandangan tertuju padaku, dia kaget, dan langsung lari meninggalkanku. "bocoso chorom, mau jadi apa negara ini bila penerus tahtahnya orang macam dia, apa di istana dia gak belajar tatak rama apa....?" ucapku pada diriku sendiri sambil berjalan menuju kelas.

setelah itu aku dan ji hoon menjadi lebih dekat dan 2 minggu kemudian saat aku hendak pulang dan mengeluarkan sepedaku. " loh... kok ga ada ada yang liat sepedah saya....? ha...ah.. sepedahnya dimana" ucapku kebingungan mendapatkan sepedah ku gak ada ditempatnya

"ting...ting...." suara lonceng sepeda terdengar dari arah bekang benar saja itu kan sepedahku, tapi kenapa anak itu menaiki sepedahku. "ya... apa yang kau lakukan....? aku hampir mati kebingungan mencari sepeda ini," ucapku pada ji hoon yang hanya tersenyum melihat kearahku, "ayo naik...." ajaknya dengan ekspresi so keren "mwo...? naik..? bagaimana bisa kau mengajaku, bagaimana pun ini sepedahku" capku padanya yang hanya melihatku dengan senyuman anehnya. " ya sudah kalo kau tidak mau naik...." dia berbicara sambil mengayuh sepedahnya menjauhiku. " ya.... ji hoonshi... stop......!!!!!!!" aku berteriak menyuruhnya untuk berhenti. "khaja...." ucapku saat duduk dibangku boncengan

beberapa minggu kita semakin dekat, ini lucu untuk ku, bagaimanapun dia ini seorang calon raja negara ini. " ji hoon shi..!!" ucapku pada dia yang sedang menyender di balkon sekolah " wae...?" tanya sambil maju dan mengelus rambutku. " ikut aku hari ini akan ku buat kau sebagai manusia....!" ucapku sambil menariknya. kedekatan kita sudah diketahui oleh keluarga kerajaan, kemarin utusan kerajaan menemuiku, dan memintaku untuk tidak terlalu dekat dengan ji hoon. " kemana...?" pertanyaan yang terlontar dari mulutnya sama sekali tak ku jawab. aku memboncengnya dengan motor ku. "kita nonton yah..!" ucapku saat sampai di depan gedung bioakop

*****

selesai nonton

kita berjalan menuju kedai kecil dipinggir jalan untuk membeli kue beras. " huah,.... panas... merah sekali?" ucapnya saat dia memasukan makanan itu kemulutnya " ini enakan....? ayo kita lanjutkan"

beberapa jam terasa begitu cepat sekarang sudah menunjukan pukul 9 malam. kita berada di sebuah taman dekat sungai han. "mianhe....." ucapku memecah keheningan, " wae...? kenapa minta maaf...?" ujarnya sambil memalingkan wajahnya kepadaku. "jangan salahkan siapa-siapa gak ada yang berhak untuk disalahkan," ucapku memberikan kesan tak enak " kau ini ngomong apa...?" oh yah.. besok hari pertama kita masuk universitas dan tadi hari terakhirkita jadi murid sma" ucapnya mengalihkan pembicaraan

rasanya aku ingin berteriak tapi aku hanya bisa bernyanyi

jangan berakhir aku tak ingin berakhir

satu jam saja ku ingin diam berdua

mengenang yang pernah ada

jangan berakhir karna esok takkan lagi

satu jam saja hingga ku rasa bahagia

mengakhiri segalanya

tapi kini tak mungkin lagi

katamu semua sudah tak berarti

satu jam saja itu pun tak mungkin

(tak mungkin lagi) tak mungkin lagi

jangan berakhir ku ingin sebentar lagi

satu jam saja izinkan aku merasa

rasa itu pernah ada

jangan berakhir karna esok takkan lagi

satu jam saja hingga ku rasa bahagia

mengakhiri segalanya

tapi kini tak mungkin lagi

katamu semua sudah tak berarti (tak berarti)

satu jam saja itu pun tak mungkin (tak mungkin)

tak mungkin lagi wooo

jangan berakhir ku ingin sebentar lagi

satu jam saja izinkan aku merasa

rasa itu pernah ada

(izinkan aku merasa) rasa itu pernah ada

esok paginya

ji hoon yang bercerita

" apa eun hye pergi ke paris....? kenapa...?" kataku saat menerima kabar keberangkatan eun hye tadi pagi

" songgohamita mama..... ini surat yang di tinggalkan eun hye untuk pangeran " ucap dayang istana padaku sambil memberi sepucuk sutar berwarna biru.

ini yang aku bilang maaf, semua yang mereka katakan padaku memang benar.. aku juga sering berfikir bagaimanapun kau adalah calon raja. aku gak boleh ngehalangin jalan kamu. semangat... aku bakal belajar disain di sini....

jangan khawatir, aku baik baik aja kok. saat aku pulang mungkin kau sudah bersandar dengan seorang putri. dan itu akan membuatku terluka, tapi ini jalanmu,setidaknya aku bisa bercerita pada anaku nanti bahwa raja kita adalah temanku sewaktu sma, dan kita sempat berpacaran... haha....

semangan ji hoon shi..

" akh...!!!!" teriaku. aku terkulai lemas duduk disamping tempat tidurku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar